ANGEL

Meminjam istilah yang biasa digunakan dalam dunia jurnalistik. Para wartawan menyebutnya “Angel” tapi bukan nama orang. Kita umum menyebutnya sudut pandang.

Dalam menulis juga begitu. Penulis harus punya sudut pandang. Dalam hal apa? Melihat sebuah masalah, topik atau ide.

Mungkin ini terutama bagi penulis pemula. Ketika ditanya; ada ide? Ide banyak, jawabnya. Tapi tidak tahu menulisnya mulai dari mana. Nah inilah pentingnya “angel”.

Jadi dalam menulis, sederhanakan berfikir. Banyak ide? Sederhanakan. Urai dalam bentuk poin-poin kecil yang lebih terarah. Satu poin kecil ditambah pelengkap, referensi, improvisasi, revisi. Jadilah sebuah tulisan menawan. Jadi prinsipnya tahan perasaanmu. Janganlah ide itu semua mau dituangkan dalam satu judul.

Urut dengan hati, lihat lagi mana bagian yang tidak searah, buang atau pisahkan. Menulis itu ibaratnya merangkai puzzle, di sana ada ide, pengalaman, referensi setelah itu ditelaah kembali lalu bisa menjadi tulisan lengkap. Jika ada kalimat yang tidak terkait dengan ide sebelumnya pisahkan. Nanti bisa dikembangkan lewat judul baru lagi. Sederhanakan.

Sudah, itu saja dulu. Selamat mencoba.

Posting Komentar

0 Komentar