GENERASI KREATIF & OPTIMISME PERBUKUAN MASA DEPAN

Redaksi Penerbit Magama-

Trend industri kreatif akhir-akhir ini ternyata tidak meninggalkan dunia perbukuan sebagai basis kreatif. Bahkan buku sesungguhnya merupakan salah satu akumulasi proses kreatif itu sendiri.

 Misalkan kita berbicara buku maka dimulai dari menghasilkan naskah yang tidak mungkin dilakukan kecuali oleh kreatifitas yang dilakukan seorang penulis. Lalu berlanjut ketika naskah masuk ke dapur redaksi, ada editor, desainer/layouter adalah mereka yang kreatif  mengarahkan visi sekaligus tak abai dengan keindahan.

 

Tidak berhenti di sana, karena setelah itu teknologi percetakan mengambil bagian, bahkan dalam perkembangan IT juga terkait dengan berbagai platform digital. Bahkan kemudian kita berbicara tentang alur pemasaran, periklanan, jangan sinerji yang lebih luas dalam satu kata yang sama KREATIFITAS.

 

Untuk semua itu dibuka ruang sinergi termasuk dengan pemerintah daerah. Dalam menggerakkan sektor pariwisata misalnya mengangkat isu budaya lokal juga terkait dengan telah disahkannya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang sistem perbukuan nasional yang didalamnya mengatur tentang peranan pemerintah daerah yang selama ini terlihat belum memadai dalam mendukung gerak perbukuan. Sehingga ke depannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam mendukung terutama kaitannya dengan keberadaan dunia perbukuan sebagai bagian industri perbukuan.

 

Sebab jika tidak mendapat perhatian, sesungguhnya bukan saja mengabaikan potensi besar bagi pengembangan industri kreatif tanah air tetapi juga abai melihat tonggak-tonggak syarat penting bagi majunya peradaban besar bangsa ini.

Posting Komentar

0 Komentar