Penerbit dan Penulis: Mitra Abadi Bersama Berkarya

Penulis dan penerbit sejatinya adalah mitra abadi dalam berkarya. Seorang penulis yang telah selesai mem-publish karyanya, bukan berarti telah terputus hubungannya. Bahkan telah terbitnya sebuah karya dari penulis bisa menandai perjalanan panjang kemitraan antara penulis dan penerbit. Banyak hal yang bisa dilakukan bersama.

Dapat dipahami bersama, bahwa ketika sebuah karya berbentuk buku terbit dan mulai mencari pembacanya. Sejatinya karya tersebut sedang memulai perjalanan panjangnya, mencatat sejarah dan meorehkan berbagai hal yang dapat menjadi catatan perjalanan buku terbit tersebut.

Ketika sebuah buku hadir di tangan pembaca, maka ia bisa saja menjadi referensi yang mengisi daftar pustaka penulis berikutnya. Menjadi cedramata hadiah istimewa bagi yang diistimewakannya. Bisa pula buku hadir menjadi bahan diskusi hangat, di ruang-ruang komunitas, kelas, seminar, ruang kuliah, bahkan bisa hadir lewat diskusi hangat hingga tajam jika buku tersebut memiliki kekuatan isi yang bisa saja mempengaruhi seorang pembaca atau kelompoknya.


 Maka  buku bisa saja adalah merupakan citra dari sebuah pemikiran dan ide, citra bagi seorang pribadi yang menulisnya. Bahkan citra dari sebuah peradaban yang hadir dan mengisi zaman. Buku adalah simbol originalitas karya penulisnya yang sulit ditemukan sama dalam media tulis lainya.

Bersama itu pula, penulis dan penerbit akan berjalan beriringan dan disebut di ruang-ruang pembacanya. Beriringan dan tidak bisa dipisahkan. Maka sewajarnyalah kemitraan yang terjadi antara penulis dan penerbit bernar-benar sinergi yang saling menguntungkan. Dengan itikad baik bagi sumbangsih pemikiran dan peradaban, serta bukan semata hitung-hitungan untuk rugi yang bersifat pragmatis.

Untuk itulah Penerbit Magama hadir, dan memberi ruang untuk membangun komitmen dan sinergi yang positif dan saling membutuhkan karena pada masing-masing pihak inilah saling membutuhkan itu terjadi dan berjalan beriring. (*)

Posting Komentar

0 Komentar