Hj. Mas'amah Mufti, S.S., M.Pd, Penulis Produktif dan Inspiratif

Penyair wanita yang cukup produktif berkarya di Kota Palu. Sering tampil memba-cakan puisi diberbagai kegiatan lokal maupun nasional.

Mendirikan Sanggar Seni Al-Ikhsan tahun 1995 bersama sahabat Dr.Mulyadi M.Djufri, SS.M.M. Mendirikan Forum Komunikasi Sastra Sulawesi Tengah (FKSST) tahun 1999 sebagai salah satu wadah berhimpun karya-karya penyair Sulawesi Tengah. Mendirikan Bengkel Seni Suara Alam (BSSA) Palu tahun 1999. Membina Sanggar Seni Lauro (SSL) Kota Palu tahun 2013. Pembina Komunitas Pecinta Seni Kota Palu (KOPESKOP) tahun 2015. Membina Sanggar Seni Gimba (SSG) Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat Palu tahun 2000. Pengurus Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) Sulawesi Tengah tahun 2008. Bergabung dengan Persatuan Guru Seni Budaya (PGSB) Sulawesi Tengah tahun 2008. Pernah menjadi salah satu pengurus Dewan Kesenian Palu (DKP) sebagai ketua komite sastra selama empat periode mulai tahun 2009, dengan ketua umum mulai dari Arifin Sunusi, Revi Arifin Pasau, Nirwan Sahiri, Ridwan dan Ani Tambero. Juga aktif diberbagai organisasi kepemudaan dan keagamaan seperti Ketua Ikatan Pelajar pemuda Nahdatul Ulama (IPPNU) Kota Palu tahun 1995.

Sekretaris Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) kabupaten Donggala tahun 2000. Wakil ketua Fatayat Nahdatul Ulama Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2003. Sebagai bendahara Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD-KNPI) Sulawesi Tengah tahun 2004 ketua Nurmawati Dewi Bantilan dan tahun 2007 ketua Hardi Yambas. Organisasi kemasyarakatan sebagai Presidium Wilayah (Preswil) Masyarakat Adat Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Sulawesi Tengah tahun 2005 sampai sekarang. Penasehat Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Tamperak Anti Korupsi Sulawesi Tengah ketua Edwin, S.S alumni fakultas sastra Unisa Palu. Selain itu Hj.Mas'amah sebagai anggota pengurus Relawan Donor Darah Sulawesi Tengah dari tahun 1990 sampai sekarang, dengan 69 kantong darah yang sudah disumbangkan.

AKTIVITAS SENI DAN BUDAYA

Selain aktif di organisasi juga aktif sebagai penulis artikel masalah sastra budaya, gender, pendidikan, lingkungan dan sosial masyarakat yang dimuat diberbagai media terbitan kota Palu antara lain media Alkhairaat, Pelopor Karya, Palu Ekspres, Harian Info Baru, Harian Mercusuar dan Harian Radar Sulteng.

Kemudian dibidang literasi sebagai pembina Forum Lingkar Pena (FLP) Sulawesi Tengah tahun 2014. Wakil ketua Forum Aktif Menulis (FAM) Sulawesi Tengah tahun 2015 dan Wakil ketua Asosiasi Penulis Profesional (PENPRO) Kota Palu tahun 2016.

Karya-karyanya dimuat dalam buku solo antara lain: Doa Dari Khatulistiwa (2000), Perempuan dan Sastra (2005), Ilustrasi Politik Kancil cetakan pertama (2010) cetakan kedua (2012), Peradaban Luka (2011), Seuntai Kata Merakit Makna (2017), Kembang Sepatu (2018), Hijrah Anak Negeri (2019), Pengembaraan Imajinasi (2019)

Buku antologi puisi yang diterbitkan bersama penyair Nusantara Sahabat (Stafara): Sepotong Rembulan (2015), Kisah Mata Pena (2018), Aksara Amerta (2018), Kartini dan Bunga (2018), Senandung Malam (2018), Menapak Waktu (2018), Jejak Silam (2018), Kidung Tahniah (2018), Jejak Langit (2018), Kata-kata Yang Sembunyi (2018), Almanak Senja (2018), Aku dari Rantau (2019), Ada Puisi dalam Secangkir Kopi (2019), Senja dan Kerinduan (2019), Kasih Tak Sampai (2019), Merangkai Kenangan (2019), Prahara Di Tengah Gempita (2019) Merawat Tanah Leluhur (2020), Almanak Senja (2020), Mencatat Hujan (2020), When The Heart Sings (2020), Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana (2021), Romantika Sebuah Penantian (2021).

Beberapa karya lainnya yang cukup fenomenal juga, yang diterbitkan TISI diantaranya:

76 Penyair Membaca Indonesia (2020), 93 Penyair Membaca Ibu (2021).

Kemudian beberapa buku yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Palu (DKP): Lelerai (1999), Suara Hati Tiga Generasi (2003), Suara Jiwa (2005), In Memoriam W.S. Rendra (2009).

Selanjutnya masih ada buku yang diterbitkan Magama Publishing Palu: Prahara di Tengah Gempita (2019), Jejak Literasi Anak Bangsa

(2020), Diambang Batas Negeriku (2021), Khasanah Kebudayaan Kaili (Penpro/2018), Tanah Gersang (2021).

Masih banyak karya-karya lainnya yang masih belum dicatat dalam biografi ini, tapi kepiawian Hj.Mas'amah menulis sastra adalah sebuah anugerah yang Allah berikan kepadanya. Begitu banyaknya aktifitas sosial dan keagamaan Hj.Mas'amah sampai saat ini sudah purnabakti, adalah inspirasi, spirit, motivasi, dan teladan bagi anak-anaknya, keluarga, dan semua orang. Segala "aral" kehidupannya bisa dilalui dengan penuh ikhtiar dan istiqomahnya, semua "asa" dapat dicapai dengan perjuangan dan kegigihannya. (*)

 

Posting Komentar

0 Komentar